Manajemen Inovasi
ANALISA
MANAJEMEN INOVASI DAN PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN OPEN INNOVATION
A. Defenisi
Inovasi & Manajemen Inovasi
1.
Pengertian Inovasi
Inovasi adalah suatu penemuan baru yang
berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. orang atau wirausahawan
yang slalu berinovasi, maka ia dapat dikatakan sebagai seorang wirausahwan yang
inovatif.
Seseorang yang inovatif akan selalu berupaya
melakukan perbaikan, menyajikan sesuatu yang baru/unik yang berbeda dengan yang
sudah ada. inovatif juga merupakan sikap penting bagi yang hendaknya dimiliki
oleh seorang wirausahawan. wirausahawan yang slalu melakukan inovasi dalam
ushanya. maka keuntungan dan kesuksesan akan ia dapat. inovatif merupakan
implikasi dari karakteristik wirausahawan yang mampu membawa perubahan pada
lingkungan sekitarnya. inovatif secara tidak langsung menjadi sifat pembeda
antara wirausahawan dengan orang biasa, maupun pengusaha. seorang wirausahawan
akan selalu memikirkan untuk melakukan sesuatu yang berbeda, tidak seperti yang
dipikirkan dan dilakukan oleh kebanyakan orang. kreatif dan inovatif adalah
suatu kemampuan untuk memindahkan sumber daya yang kurang produktif menjadi
sumber daya yang produktif sehingga memberikan nilai ekonomis. baik langsung
maupun tidak langsung seorang wirausahawan adalah orang yangmampu membawa
perubahan pada lingkunganya. disisi lain ia juga orang yang sanggup menerima
perubahan yang terjadi dan menyikapi perubahan tersebut dengan positif. ia juga
berani mengambil resiko berhasil ataupun gagal di setiap jalan yang ia ambil.
wirausahawan mampu bertahan pada kondisi perekonomian yang sulit dan serba
kalut. karena disaat semua resah, ia memiliki kreasi dan inovasi untuk
memindahkan sumber daya yang kurang produktif menjadi sumber daya yang
produktif sehingga memberikan nilai ekonomis.
Berdasarkan
pengertian tersebut, Robbins lebih memfokuskan pada tiga hal utama yaitu :
Gagasan baru yaitu suatu olah pikir dalam
mengamati suatu fenomena yang sedang terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan,
gagasan baru ini dapat berupa penemuan dari suatu gagasan pemikiran, Ide,
sistem sampai pada kemungkinan gagasan yang mengkristal.
Produk dan jasa yaitu hasil langkah
lanjutan dari adanya gagasan baru yang ditindak lanjuti dengan berbagai
aktivitas, kajian, penelitian dan percobaan sehingga melahirkan konsep yang
lebih konkret dalam bentuk produk dan jasa yang siap dikembangkan dan
dimplementasikan termasuk hasil inovasi dibidang pendidikan.
Upaya perbaikan yaitu usaha sistematis
untuk melakukan penyempurnaan dan melakukan perbaikan (improvement) yang terus
menerus sehingga buah inovasi itu dapat dirasakan manfaatnya.
Pengertian Inovasi menurut para
ahli :
Pengertian
Inovasi menurut Everett M. Rogers
Mendefisisikan
bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari
dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk
diadopsi.
Pengertian
Inovasi menurut Stephen Robbins
Mendefinisikan,
inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau
memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.
Pengertian
Inovasi menurut Van de Ven, Andrew H
Inovasi
adalah pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dimana
dalam jangka waktu tertentu melakukan transaksi-transaksi dengan orang lain
dalam suatu tatanan organisasi.
Pengertian
Inovasi menurut Kuniyoshi Urabe
Inovasi
bukan merupakan kegiatan satu kali pukul (one time phenomenon),melainkan suatu
proses yang panjang dan kumulatif yang meliputi banyak proses pengambilan keputusan
di dan oleh organisasi dari mulai
penemuan gagasan sampai implementasinya di pasar.
Pengertian
Inovasi menurut UU No. 18 tahun 2002
Inovasi
adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan
mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru,
atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada
ke dalam produk atau proses produksi.
Everett M. Rogers (1983)
Mendefisisikan
bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari
dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk
diadopsi.
Stephen Robbins (1994)
Mendefinisikan,
inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau
memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.
Inovasi mempunyai 4 (empat)
ciri yaitu :
·
Memiliki
kekhasan / khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide,
program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan.
·
Memiliki
ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik
sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar Orsinalitas dan
kebaruan.
·
Program
inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu
inovasi dilakukan melalui suatu proses yang yang tidak tergesa-gesa, namun
keg-inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan
direncanakan terlebih dahulu.
·
Inovasi
yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki
arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan
tersebut.
·
Sifat
Perubahan Dalam Inovasi Ada
6 Kelompok Yaitu :
1. Penggantian (substitution)
Misalnya
: Inovasi dalam penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabotan, alat-alat
atau sistem ujian yang lama diganti dengan yang baru.
2. Perubahan (alternation)
Misalnya
: Mengubah tugas guru yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan
tugas menjadi guru pembimbing dan penyuluhan / mengubah kurikulum sekolah yang
semula bercorak teoretis akademis menjadi kurikulum dan mata pelajaran yang
berorientasi bernuansa keterampilan hidup praktis.
3. Penambahan (addition)
Misalnya
: Adanya pengenalan cara penyusunan dan analisis item tes objektif di kalangan
guru sekolah dasar dengan tidak mengganti atau mengubah cara-cara penilaian
yang sudah ada.
4. Penyusunan kembali (restructturing)
Misalnya
: Upaya menyusun kembali susunan peralatan, menyusun kembali komposisi serta
ukuran dan daya tampung kelas, menyusun kembali urutan mata-mata pelajaran /
keseluruhan sistem pengajaran, sistem kepangkatan, sistem pembinaan karier baik
untuk tenaga edukatif maupun tenaga administratif, teknisi, dalam upaya
perkembangan keseluruhan sumber daya manusia dalam sistem pendidikan.
5. Penghapusan (elimination)
Contohnya
: Upaya menghapus mata-mata pelajaran tertentu seperti mata pelajaran menulis
halus, atau menghapus kebiasaan untuk senantiasa berpakaian seragam.
6. Penguatan (reinforcement)
Misalnya
: Upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan tenaga dan fasilitas sehingga
berfungsi secara optimal dalam permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien.
2.
Pemgertian Manajemen Inovasi
Manajemen Inovasi merupakan Proses mengelola
inovasi di suatu perusahaan agar dapat berdaya guna bagi penciptaan keunggulan
bersaing yang berkelanjutan bagi perusahaan. Manajemen Inovasi diperlukan
karena untuk mengakui bahwa ide-ide segar harus terus mengalir secepat mungkin
dan setiap saat sebagai antisipasi perkembangan dunia yang semakin cepat,
beragam, dan dinamis tersebut. Di sini lah manajemen Inovasi itu harus berperan
penting.
Dalam perusahaan, Manajemen Inovasi
diperlukan karena ide-ide segar akan
terus lahir di sebuah perusahaan dan menjadi sangat banyak. Keberadaan ide-ide
tersebut harus diatur dan disusun secara sistematis agar tidak terjadi
kesemrawutan. Inovasi yang harus dijalankan secara sistematis, efisien, dan
berkelanjutan ini memerlukan suatu sistem untuk mengatur ide-ide ini agar lebih
terstruktur. Dari 100 ide yang brilian, hanya satu yang menjadi inovatif. Jika dalam suatu perusahaan dihasilkan 100
jenis produk dalam satu tahunnya, maka dibutuhkan 10 ribu ide brilian
tersebut. Tanpa adanya manajemen yang
baik, ide-ide itu malah akan menumpuk dan kemungkinan akan terlambat untuk
diperkenalkan di pasar. Terlambat diperkenalkan di pasar maka akan kehilangan
pendapatan sehingga makin lama akan kehilangan kemampuan bersaing dengan yang
lain.
Lihat saja perusahaan perusahaan yang
menerapkan inovasi dengan baik. Seperti halnya perusahaan Apple yang terus
mengembangkan inovasinya terus sehingga menghasilkan produk produk gagdet Ipad, Iphone, Ipod yang diterima di
pasar . Google dengan berbagai layanan yang unik di Internet. Perusahaan perusahaan
kecil yang sudah berinovasi dengan memperkecil waktu proses pembuatan
produknya.
Perbedaan Inovasi
Namun demikian Johne (1999) dalam Ojasalo
(2008) membedakan tiga jenis inovasi:
inovasi produk, proses inovasi, dan inovasi pasar.
·
Inovasi
produk memiliki makna paling jelas yaitu
menghasilkan.
·
Inovasi
proses menyediakan sarana untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dan untuk
menghemat biaya.
·
Inovasi
pasar memperhatikan peningkatan target
pasar campuran (mixed og target market)
dan bagaimana pasar yang dipilih adalah yang terbaik dilayani.
·
Inovasi
organisasi berkaitan dengan desain format organisasi baru dan filosofi
manajemen baru.
·
Inovasi
perilaku berkaitan dengan aktivitas inovasi dari organisasi perusahaan.
Sedangkan Meeus dan Edquist inovasi produk dibagi menjadi dua kategori:
1. barang baru: barang baru adalah inovasi
produk material di sektor manufaktur
2. layanan baru: jasa adalah tidak berwujud,
sering dikonsumsi secara bersamaan untuk produksi mereka dan memuaskan kebutuhan non-fisik dari
pengguna (Edquist,2001.)
Meeus
dan Edquist juga membagi menjadi dua inovasi
proses yaitu inovasi kategori-teknologi dan organisasi:
·
Inovasi
proses teknologi mengubah cara produk yang diproduksi dengan
memperkenalkan perubahan teknologi (fisik peralatan, teknik, sistem);
·
Inovasi
organisasi adalah inovasi dalam struktur organisasi, strategi, dan proses
administrasi (Damanpour, 1987).
Inovasi inkrimental (Incremental
innovation) memanfaatkan potensi rancangan yang sudah ditetapkan, dan sering
memperkuat dominasi kemampanan suatu perusahaan. Inovasi ini meningkatkan kapabilitas
fungsional teknologi yang ada dengan
cara perbaikan pada skala kecil alam nilai tambah teknologi atau perbaikan pada
skla kecil terhadap produk dan proses bisnis yang ada saat ini.
Inovasi Semiradical / generational atau
inovasi teknologi generasi mendatang adalah inovasi inkremental yang mengarah
pada penciptaan sistem baru tetapi tidak berbeda secara radikal.
Inovasi Radical memperkenalkan konsep baru
yang
menyimpang secara signifikan dari praktek-praktek
masa lalu dan membantu menciptakan produk atau proses didasarkan pada
seperangkat teknik berbeda atau prinsip-prinsip ilmiah dan sering membuka baru
pasar, atau sebagai hasil produk atau jasa yang dihasilkan dari cara/metode
baru sama sekali.
Generasi
Inovasi
Banyak perubahan fundamental
bagaimana perusahaan menghasilkan ide dan nilai-nilai baru dan membawanya ke
pasar selama abad 20. Pada abad ini, dimana model ‘inovasi tertutup’ cukup
berhasil meningkatkan kinerja perusahaan. Namun seiring dengan banyaknya
penemuan teknologi informasi menjadikan banyak kritikan terhadap model ‘inovasi
tertutup’ dan bergerak ke arah model ‘inovasi terbuka’. Perubahan-perubahan ini
memberikan dampak perubahan pada dunia akademik di dalam melihat fenomena dan
keterkaitan dengan disiplin ilmu yang berbeda semakin terbuka dari pada abad
sebelumnya. Pergerakan perubahan konsep/teori inovasi melahirkan perjalanan
melalui regenerasi konsep dan pendekatan. Berikut ini akan dijelasakan
perubahan generasi inovasi. Hal ini penting untuk melihat posisi penelitian ini
dan pendekatan yang dipakai dalam perjalanan teori inovasi dan metodologinya.
Terdapat dua pandangan dalam mengurai generasi model inovasi yaitu diambil dari
Davenport
(2003) dan Marinova (2003).
Rothwell
(1994) menjelaskan bahwa evolusi inovasi terbagi dalam lima generasi perilaku inovasi, yaitu:
Generasi pertama inovasi (1G) – technology
push. Area inovasi lebih menekankan sebagai pondasi dari revolusi industri.
Inovasi hadir bersama teknologi baru untuk mengembangkan produk dan produksi.
Generasi kedua inovasi (2G) – need pull.
Area inovasi berbasis pada fokus pasar dan konsumen, dimana konsumen menekan
kebutuhan dan respon teknologi produksi. Pemasaran menentukan peran dari
pemunculan ide-ide baru.
Generasi ketiga inovasi. (3G) – coupling
model. Area inovasi berkembangan menjadi model pengelompokkan. Pemasaran
mungkin membutuhkan ide-ide baru, namun teknologi produksi memberikan solusi.
Alternatifnya, R&D mengembangkan ide-ide baru bagi pemasaran dengan
feedback dari pasar, R&D dan pemasaran menyatu dalam hubungan yang kuat.
Generasi keempat inovasi (4G) – integrated
model. Model inovasi yang terintegrasi menunjukkan R&D dan pemasaran
memiliki aktivitas yang terintegrasi, bersama dengan supplier dan menghilangkan
peran yang dikelompokkan untuk memimpin konsumen.
Generasi kelima inovasi (5G) – system
integration and networking model. Model inovasi yang dikembangkan
mengintegrasikan strategi mitra dengan supplier dan konsumen melalui sistem
yang tangguh dan memiliki kolaborasi antara pemasaran dan penelitian yang kuat.
Penekanan pada fleksibilitas dan kecepatan pengembangan dengan fokus pada
kualitas dan faktor lainnya.
Open Innovation
Open innovation merupakan sebuah fenomena yang
telah memiliki peran semakin penting baik teori maupun praktek (Enkel, 2009).
Pada pusat model open innovation dan konsep innovasi lainnya yang senada adalah
bagaimana menggunakan ide dan pengetahuan dari aktor luar dalam proses innovasi (Lauren and Salter, 2006). Dengan kata lain
maksud dari open innovation, bahwa perusahaan perlu membuka batas perusahaan
untuk menghadirkan arus pengetahuan bernilai dari luar dalam rangka menciptakan
peluang untuk kerjsama proses innovasi dengan rekanan, konsumen dan/atau
pemasok (Enkel, 2009).
Sebaliknya organisasi yang terlalu focus pada
internal akan membahayakan karena akan kehilangan sejumlah peluang karena
banyak peluang-peluang datang dari aktivitas luar organisasi atau banyak
potensi yang perlu dikombinasikan denga teknologi ekstanl dalamg rangka
mengoptimalkan pntesi perushaan (Chesbrough, 2003). Dalam model lama closed
innovation (innovasi tertutup), perusahaan bertumpu pada asumsi bahwa proses
innovasi diperlukan kontrol dari perusahaan. Chesbrough berpendapat bahwa
penelitian dan pengem-bangan internal tidak lagi sebagai asset strategic yang
bernilai. Chesbrough, Open innovation sebagai “paradigma yang berasumsi bahwa
perusahan dapat dan seharusnya menggunakan ide-ide dari luar sebagaimana
ide-ide dari dalam perusahaan, dan internal dan eksternal merupakan jalan menuju pasar, sebagaimana
perusahaan memandanag keunggulan atas teknologi mereka”.
Paradigma closed innovation (inovasi
tertutup) terkait dengan pola pikir industry ke arah pengorganisasian R & D telah menyebabkan
prestasi penting dan banyak keberhasilan yang bersifat komersial. Keberhasilan
masa lalu dari paradigma closed innovation adalah pada kemampuannya untu
memberikan kontrubusi dan ketekunannya
dalam menghadapi perubahan lanskap pengetahuan. closed innovation adalah
pendekatan yang mendasarkan pada focus kedalam, yang cocok dengan lingkungan
pengetahuan awal abad kedua puluh. Namun, paradigm ini semakin bertentangan
dengan lanskap pengetahuan pada awal
abad kedua puluh satu.
Konsep-konsep ini secara implisit berasumsi bahwa semua kegiatan ini dilakukan
dalam perusahaan. Tidak ada jalan lain untuk gagasan yang akan datang ke
perusahaan, juga tidak ada jalan lain
untuk produk dan layanan untuk meninggalkan perusahaan.
Open
Innovation (Inovasi Terbuka) adalah bahwa ide-ide berharga dapat datang dari
dalam atau luar perusahaan dan bisa
pergi ke pasar dari dalam atau luar perusahaan juga. Pendekatan ini menempatkan
ide dari eksternal dan jalan ekstrenal
menuju pasar sama pentingnya sebagai-mana ide-ide internal dan
jalan menuju pasar selama era
Inovasi Tertutup.
Dalam
open innovation, manager dapat mengorganisasi transaksi pengetahuan melalui
tiga besar keputusan: (1) knowledge acquisition (membuat atau membeli), (2)
knowledge integration (intergasi atau keterkaitan), dan (3) knowledge
exploitation (mempertahankan atau jual).
Konsep Open innovation berkaitan erat dengan (1) inovasi berdasarkan
konsumen atau pemakai, (2) akumulasi inovasi, (3) perdagangan know-how, (4)
manajemen pengetahuan, (5) demokrasi inovasi, (6) inovasi masal, dan (7)
distribusi inovasi. Penelitian ini diasumsikan bahwa system inovasi regional
dan sektoral bersifat terbuka, dimana ide pengembangan pembaharuan dapat datang
dari pihak luar dan dalam, bahkan batas-batas perusahaan dalam konteks system
inovasi sudah mulai lentur karena tuntutan interaktsi antar pelaku dalam system
inovasi.
Perusahaan
Yang Melakukan Open Innovation
LEGO
Mayoritas
pengguna LEGO adalah orang dewasa dan anak – anak, untuk itu LEGO melakukan
open innovation dengan melibatkan semua orang, siapapun yang ingin menuangkan
idenya untuk produk LEGO melalui projek LEGO Cuusooh, yaitu sebuah website
dimana setiap orang bisa menggambarkan ide mereka tentang produk LEGO, ide yang
dimaksud adalah ide yang baru, asli dan kreatif, dimana jika projek yang dibuat
dari ide seseorang tersebut disukai lebih dari 10.000 orang, maka ide tersebut
akan diproduksi dan dijual oleh LEGO. Perumus produk ini akan mendapatkan 1%
dari setiap penjualan produk tersebut.
LAY’S
Lays
merupakan salah satu perusahaan yang melakukan open innovation untuk produk
terbaru mereka, melalui projek“Do us a flavor”lays memberi kesempatan bagi
semua orang, siapapun untuk memberi ide tentang produk lays melalui proposal,
dimana ide – ide yang ada akan divoting dan dinilai oleh para ahli yang
merupakan koki terbaik diamerika, yang mendapat voting terbanyak dan penilaian
terbagus, akan menjadi pemenang.
STARBUCKS
Starbucks
merupakan salah satu perusahaan yang melakukan open innovation untuk produk
terbaru mereka melalui projek“My Starbucks idea“dimana starbucks memberi
kesempatan kepada para customer memasukkan ide tentang produk dan pengalaman
berharga yang ingin dirasakan tanpa adanya reward dalam bentuk uang, ide dengan
voting terbanyak akan dijadikan inovasi pada produk starbucks selanjutnya,
walau tanpa adanya reward dalam bentuk uang, tetap saja starbucks mendapatkan
lebih dari 100,000 ide dalam projek“My Starbucks idea“nya tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar